Program Hamil: Stimulasi IVF, Suntik, OPU

Juni 2021

Bulan ini mulai yang Namanya stimulasi IVF. Jadi aku akan disuntikkan obat-obat yang membuat telur-telurku banyak dan besar-besar. Suntikan pertama mulainya di hari ke 2 mens, tepat dengan hari ulangtahunku yang ke 34 tahun. Suntikannya setiap hari jam 9 malam, dosisnya beda2 tergantung pemeriksaan dokter. Jadi sepanjang waktu ini aku ada beberapa kali kunjungan ke dokter untuk cek ukuran telurnya, kalau belum sesuai bisa ditambahkan dosis suntikannya. Intinya di masa-masa ini penuh dengan suntikan dan pulang pergi ke dokter. Suntikanku awalnya di perut, 3 jari dibawah pusar. Tapi seiring berjalannya waktu suntikannya dipindah ke bawah lengan. Bisa lengan kiri atau kanan, ganti-ganti aja. Aku disuntik dari hari ke 2 mens sampai hari ke 12. Hari ke 13 malam suntik pemecah telur yang Namanya Ovidrel. Bentuknya lucu kayak pen gitu. Habis disuntik ini malem, 36 jam kemudian baru mulai prosedur yang Namanya OPU (Ovum Pick Up).

Oiya, sebelum prosedur OPU ada hal-hal yang harus dilakukan yaitu PCR (2x di RS yang berbeda), ada cek darah lengkap lagi, juga ada foto thorax. Disini sempet ada kekecewaan sih aku karena pas foto thorax itu aku ada bayangan di paru-paru. Itu bekas luka aku waktu kena TBC tahun 2010. Tapi dokter tetap curiga dan nyuruh aku konsul ke dokter paru lagi untuk mastiin kalo itu bukan COVID. Padahal ya udah di PCR 2x (yang harganya saat itu sekali  PCR bisa 700an ribu), ini masih harus ketemu dokter paru pula. Yaudahlah pasrah aja ikutin alurnya. Tadinya aku pikir H-1 OPU aku bisa tenang dan santai-santai mempersiapkan diri gitu ya di rumah eh ternyata masih harus ke RS. Pas dicek dokter paru aku gapapa, baru deh malemnya tenang. Oiya malam ini aku puasa ga makan ga minum dari jam 12 malam.

Pagi saat prosedur OPU aku datang ke klinik jam 8 pagi. Langsung masuk ruang observasi sendiri karena pak suami harus ambil sperma juga saat itu. Aku dijelasin apa yang akan dilakukan nanti sama asisten dokter anastesi. Terus aku dipasang infus. Oya, pas OPU ini aku dibius total. Jadi ini pertama kalinya aku ngerasain dibius tuh gimana rasanya. Abis dijelasin, aku ke ruang operasi sendiri bareng perawat. Disitu ketemu dokter anastesi. Nanyain udah pernah dibius belum? Aku bilang belum. Terus aku disuruh berdoa juga sama dokternya. Eh, tiba2 dimasukin dimasukkin obat ke infusannya terus hilang aja aku. Pas sadar udah di ruang observasi. Yang pertama aku lihat ada pak suami sama Mama. Tapi aku masih ngantuk rasanya. Sama haus banget. Akhirnya boleh minum juga. Sejam aku tiduran dulu di ruang observasi sambal belajar gerak-gerak dikit. Abis itu ganti baju, ke kamar mandi, baru boleh pulang. Dapet info dari suster kalau telurnya berhasil diambil ada 20. Puji Tuhan! Sebelum pulang ada dapat obat lagi dan harus istirahat.

Setelah OPU rasanya perut kembung dan jadi sering kentut. Awalnya biasa aja tapi lama2 kok jadi sakit perutnya. Akhirnya google-ing dan nemuin kalau abis OPU itu harus makan banyak protein. Akhirnya aku minum susu Peptisol (susu tinggi protein) sama putih telur ayam kampung 1 hari 6 butir. Pas makan dan minum ini bener-bener hilang rasa sakit dan kembungnya. Fiuh..

3 hari setelah OPU, aku dan pak suami meeting zoom dengan dokter Embryologi. Jadi mau kasih lihat kita perkembangan embryo kita gimana. Ternyata ada 3 yang berkembang baik. Jadi 3 embryo ini dibekukan di hari ke 3. Nah lalu di hari ke 5, meeting zoom lagi sama dokter ada 3 embryo lagi yang berkembang sampai ke tahap Blastocyst. 3 embryo ini dibekukan di hari ke 5. Jadi total kami punya 6 embryo yang dibekukan.

Nah, sewaktu terakhir cek USG Transvaginal dokter Obgyn sudah info kalau kami nggak bisa langsung Embryo Transfer karena dokter lihat dinding rahimnya udah warna putih atau belum siap ditempel sama embryo nya. Jadi setelah OPU ini kami harus menunggu dulu 2 kali siklus mens baru ke dokter lagi.

Juli 2021

Bulan ini bertepatan dengan kasus COVID-19 varian Delta yang merebak dimana-mana hingga akhirnya harus ada yang Namanya PPKM darurat. Bersyukur juga sama Tuhan kalau proses kami di bulan ini nggak mengharuskan visit ke klinik sering-sering. Malah visit ke kliniknya baru di bulan Agustus karena masih nunggu 2 kali siklus kan. Jadi yah.. bisa istirahat dulu dari bolak-balik ke kliniknya.