Kalo udah mau nikah banyak cobaannya?


Kata orang yg udah nikah sih begitu.

Hemm.. begitu yah.

Aku pribadi lumayan setuju dengan statement ini. Based on my own story sepertinya statement ini bener (meskipun akunya belom nikah saat nulis ini). Jadi coba diliat kejadian2 yg menimpaku belakangan:

1. Udah hepi2 booking gedung di tanggal yg dipengenin, udah bayar booking fee dan udah mulai mencari2 keperluan yg lain, eh pada suatu hari orang gedung nelepon. suruh dateng ke kantornya mau ngomongin hal yg ga bisa diomongin di telpon. curiga jadinya. perasaan udah nggak enak banget. udah berasa kaya mau diputusin aja #eh. akhirnya bener, orang gedung minta maaf bilang kalo gedungnya ga bisa dipake. alhasil seharian nangis kecewa sampe kabawa2 ke kantor.

2. Mamanya si abang sakit, masuk RS dan kondisinya sempet drop banget. ini cobaan berat banget, karena bener2 nggak tau kapan kondisi mamanya bisa stabil. dan mau nggak mau pasti kepikiran di aku, di si abang juga. jadinya yang aku bisa cuma berdoa dan terus nyemangatin mamanya, dia, dan keluarganya kalo everything is gonna be fine

3. Berantem dan ga ngomongan sm dia karena salah paham. ini emang ga bisa dihindari karena dalam hubungan nggak mungkin mulus2 aja tanpa berantem. apalagi kalo udah niat mau nikah. nanti waktu udah berumah tangga juga pasti lebih banyak lagi kerikil2nya.

Tiga hal diatas itu yang jadi cobaan yg menimpa belakangan ini, tapiiii…. dibalik semua itu ternyata lebih banyak lagi hal yang bisa disyukuri, yaitu:

1. Nggak dapet gedung yg pertama, langsung beralih ke pilihan lain yg sebelumnya nggak dimasukin dalam planning. pas nelepon, tanggal segitu masih kosong. langsung DP di minggu itu juga. Puji Tuhan banget lancar..

2. Pas hari dimana orang gedung yg pertama nelpon utk minta aku dateng ke kantor (yg belakangan ngebatalin gedung), hari itu juga aku dapet panggilan telepon utk kerjaan. dan sampe sekarang proses masih berlanjut dan kalau memang Tuhan berkehendak, masa depan yg lebih baik pasti diberikan untukku

3. Karena mama abang masuk RS, aku jadi lebih sering ketemu dia dan keluarga. lebih banyak waktu mendekatkan diri sama keluarga (yg biasanya ga selalu seminggu sekali, skrg hampir pasti seminggu sekali). dan ini bikin kedua keluarga lebih dekat secara emosional. yang paling bikin terharu waktu mamaku jenguk mama abang di RS dan ngasih kata2 motivasi untuk sembuh *langsung banjir air mata

4. Selama nggak ngomongan sama dia buat aku jadi semakin berpikir, apa bener ini pasanganku sampe akhir hayat nanti? apa aku bener2 ga bisa hidup tanpa dia? apa dia dan aku bisa saling bahu membahu menghadapi kehidupan ini berdua sampai maut memisahkan? dan pada akhirnya pemikiran2 ini membawa aku pada tingkat kedewasaan yg lebih lagi, pemahaman yg lebih dalam tentang konsep pernikahan dan rumah tangga, yang nggak selalu bahagia, ada sedih2nya juga.

5. Setelah planning2 ini aku menemukan bahwa banyak pihak yang bersedia membantu dan mendukung aku. ada temen yang nawarin jasa make up dengan potongan harga, ada kakak yang nge-cover biaya honeymoon, pokonya banyaaaakk dukungan dari orang2 sekitar, which I really thanked God for.

6. daaan selama masa2 persiapan ini kayanya emang Tuhan ngasih kelancaran hal2 kecil. kayak aku dapet make up artist yg lariiiisss banget, yg jadwalnya padeet banget, and it turns out she’s available on my wedding date. hore! juga pas sewa gedung. heran aja apa nggak ada orang Batak yg  ngeh kalo itu tanggal cantik ya? sampe masih available aja :p

Intinya dibalik semua awan ada pelangi. Mau segelap apa awannya, pelangi pasti muncul dengan 7 warnanya, nggak ada yg warnanya berkurang atau memudar. Akan tetap yg paling indah sampai selamanya.

God bless us all 🙂

 

 

 

 

And…… this is my latest update sejak aku nulis ini pada 23 April 2014.

Please jangan nulis ini sambil nangis ya, Dee (ngomong sama diri sendiri)

1. Pada Juni 2014, mamanya abang wafat. dan nggak ada yang aku bisa ucapkan tentang ini, selain perasaan sedih yang amat dalam. di satu sisi harus nguatin dia yang lagi sedih, di sisi lain aku sendiri nggak ngerasa cukup kuat untuk liat dia hancur berkeping-keping gitu. ada satu momen di hari itu dimana dia bilang ,”kita gimana sekarang?” sambil berlinang air mata dan menatap mataku dalam2. sejujurnya yang saat itu ingin aku lakukan adalah mengangkat semua beban berat itu dari pundaknya, tapi apalah daya manusia lemah ini. akhirnya yang aku lakukan hanya menunduk dan berusaha kuat untuk bilang “kita nggak apa-apa, kita baik-baik aja”

2. cobaan lain lagi adalah setelah mama-papanya nggak ada, dia jadi seperti kehilangan arah. nggak punya pegangan hidup. bahkan semangat hidup pun hampir padam. this what makes my heart break even more. ingin rasanya aku membawa dia kembali ke realita dan membuat dia nggak hanya mikirin dirinya sendiri, tapi mikirin aku juga disini. apa dia nggak tau kalo aku juga sedih ngeliat dia kaya gitu? huuuufffffffff *menghela napas sepanjang kereta shinkansen*

intinya ini adalah ujian cinta yang paling berat yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupku.

hari demi hari aku belajar bahwa mencintai seseorang bukan hanya menerima dia dalam keadaan baik2 saja, juga dalam keadaan dia yang paling kelam sekalipun. dan menjalin hubungan bukanlah hanya tentang jalan-jalan ke Mall hari Sabtu malam sambil pegangan tangan, tapi lebih ke bagaimana kita bisa saling berpegangan tangan saat dia jatuh, dan yang saat itu lebih kuat bisa mengangkatnya dari kejatuhan untuk saling berjalan beriringan lagi…

Tuhan, berikan kami kekuatan lebih lagi hari lepas hari..

 

Btw, thanks for reading, whoever you are.

If you are blessed with this writing, so i am blessed with you having to read this post.

God bless us all

3 thoughts on “Kalo udah mau nikah banyak cobaannya?

  1. Syaloom.. Pertama sekali saya mau mengucapkan terimakasih kepada ka Kristian terutama kepada Yesus.

    Perkenalkan nama saya Grace dan usia 26 Thn. saya mempunyai kekasih dan kami berencana menikah Thn 2015 ini, kalau bulan belum pasti tapi saya berharap bulan 12. kami menjalani hub masih jalan 2 thn bulan juli 2014. kekasih saya ada dikampung dan saya di batam, hub kami LDR dan dlm perjumpaan kami masih 2 x jumpa selama pacaran. dan kami itu satu kampung dan sejak SD saya sudah menyukainya sampai umur saya dewasa dan selama dikampung kami tidak pernah bersapaan dan saya tidak pernah menyangka kalau dia bakal bisa jadi pacarku krn menurut saya dia orangnya ganteng dan memang dia banyak disukai cewek2. dan akhirnya lewat FB kami bisa menjalin hub ini. dan keluarga kami sudah saling mengetahuinya.

    Hari minggu kemaren dia menelpon dan memang dia tidak seperti biasanya bicara dia memang serius. dan dia mengajak saya supaya saya cari kerja dikampung saja dan krn memang nanti kami setelah nikah tinggal dikampung. saya memang setuju cari kerja dikampung. cuman saya mikir dan mikir apa aku bisa jadi istri yg sesuai dengan yang diharapkan karena dia adalah anak satu-satunya dan anak bungsu. dalam hal adat istiadat Batak. dia berharap saya pintar dalam hal itu apalagi dia nanti yg harus bicara kalau ada pesta dan kemungkinan saya harus tinggal dengan mertua dan benar2 bisa menjaga keluarga. kalau hal itu saya memang harus menyayangi mertua dan yg saya takuti mertua saya tdk bisa terima saya dan akhirnya kami gak satu rumah dengan ibu mertua otomatis pandangan orang sekitar pasti mikir saya tidak baik beribumertua apalagi kami satu kampung pastilah prangtuaku malu. dan yg membuat saya ragu, kemaren ibuku sakit dan saya mengesms pacarku itu apa bisa beli obat utk ibuku berhubung pacarku ini jg buka klinik kecil2an di kampung. dia gak ada bls smsku. dan akhirnya aku hub dia, tp dikitpun dia tidak bertanya apa sakit ibuku. sehingga saya beranikan tanya sama dia, apa ada sms ku masuk sama dia. dan dia mengakui ada. tapi tetap juga tidak maw tw. akhirnya saya bertanya obat apa yg kamu berikan dulu ama pasien hingga dia sembuh dan dari situ dia mulai angkat bicara dan mengatakan itu tergantung penyakitnya. apakah dia merasa segan untuk melihat sakit ibuku? apa krn dia merasa saya nyuruh2 dia padahal kami belum apa2? dan dari situ saya menilai dia sepertinya apa tak peduli yah sama keluarga dan apa dia cuma sayang sama aku saja? jujur saya sangat mencintainya dan dia jg sepertinya ia. tapi yang aku takutkan karena dia anak satu2nya dia ingin aku itu perfect banget. dan kalau soal uang. dia ingin tahu tentang aku tapi kalau aku tidak bisa tahu tentang dia. dan aku tahu dikampung dia tidak terlalu banyak penghasilan yg dapat dikatakan tiap bulan sll ada penghasilan. dia ingin aku juga saling memberi untuk usaha. di bilang nanti kalau ada usahaq itu juga kan usahamu dan keuntungan untuk kita nantinya. aku bukan tidak mau membantu tapi dilain sisi aku belum banyak bantu orangtuaku. apalagi keluarga kami pas2an. aku masih ingin bantu keluargaku semampuku dan aku juga tidak ingin dianggap celit oleh pacarku . dan tentang menikah aku jadi merasa takut tidak bisa seperti yg dia mau. aku selalu berdoa kepada Tuhan untuk beri petunjuk apa yg harus saya perbuat. mohon solusinya. Terimakasih sebelumnya GBU

    • Dear Grace,

      Salam kenal yah. karena kasih Tuhan maka kita dipertemukan di blog ini.
      Kalo aku lihat, sepertinya kamu masih belum yakin kalau dia laki2 yang pas untukmu. kamu hanya mengiyakan utk menjalin hubungan sama dia karena kalian satu kampung dan dari dulu sudah suka sama dia krn ganteng, padahal kamu blg dari dulu nggak pernah tegur2an dan saling mengenal, dan sekarang berhubungan hanya dari Facebook saja. coba sekarang kasih tau aku apa2 saja dari pacarmu yang kamu sukai selain dia ganteng?

      Pernikahan itu bukan hal yang mudah. tidak ada kata cerai dalam Kristen dan begitu juga dalam adat Batak. jadi dari awal harus benar2 memilih dengan baik. satu untuk seumur hidup. sehidup semati sampai maut yang memisahkan.

      Ini ada hal2 yang perlu kamu pertimbangkan sebelum melangkah lebih lanjut:
      1. Seorang laki2 yang akan jadi suami yang baik adalah laki2 yang sayang padamu DAN sayang pada keluargamu. tidak ada laki2 yang benar2 sayang padamu kecuali dia menyayangi keluargamu seperti kamu pun menyayangi keluarganya. bagaimana tanda2 laki2 yg sayang pada keluargamu? salah satunya dia peduli pada keadaan keluargamu
      2. Hubungan yg sehat adalah hubungan yg saling. saling mengerti, saling membantu, dan saling mengetahui. kalau dia menyembunyikan sesuatu dari kamu, termasuk soal penghasilan kamu perlu curiga ada apa dibalik itu
      3. tentang kekhawatiran kamu setelah menikah nanti akan jadi istri yang baik atau tidak, semua orang yg akan menikah merasakannya. tapi kembali lagi ke kamu dan pasangan, apa bisa saling menerima baik dan buruknya masing2? dan juga jangan pernah untuk mengubah pasanganmu setelah menikah karena dia nggak akan berubah kecuali memang dirinya sendiri yg mau berubah. dan tidak ada manusia yang sempurna
      4. hubungan adalah tentang kenyamanan. kalau kamu belum bisa nyaman sama dia, coba pikirkan lagi apa bener2 mau menghabiskan sisa hidupmu dengan dia atau tidak. kenyamanan bukan hanya sekedar perasaan, tapi karena kamu nyaman makanya kamu bisa jujur dan terbuka sama dia

      Semoga membantu yah

  2. Pingback: My feelings lately (about the wedding) | Dian Kristian Hutagalung

Leave a comment